Kamis, 29 November 2012

Tugas ekonomi kelas X : tentang Perilaku Konsumen dan Produsen

1. Gambarkan tentang circular flow 2 sektor, 3 sektor , 4 sektor beseta penjelasanya ?
2. Adakah hubungan ekonomi suatu negara dengan sistem ekonomi negara tersebut ? jelaskan penjelasannya
3. Dari circular flow yang kalian buat pada nomor 1 , tuliskan peran pelaku ekonomi yang ada didalamnya !
4. Tuliskan mengenai penjelasan the law of diminishing return dengan menggunakan contoh ?
5. Tuliskan cara perluasan produksi yang bisa dilakukan oleh produsen dengan disertai contoh ?
6. Tuliskan perbedaan kegiatan produksi primer,sekunder, dan tersier ?
7. Rangkumkan mengenai teori nilai pasar dari Humme dan Locke ?
8. Rangkumkan tentang mengenai teori nilai tenaga kerja dari David Ricardo ?
9. Rangkumkan mengenai teori nilai lebih dari Karl Marx ?
10. Tuliskan perbedaan hukum Gossen I dan II ?

                                                                 Jawab ..
1.
Circular Flow 2 Sektor Melibatkan 2 pelaku ekonomi yaitu RTK : Rumah Tangga Konsumsi sebagai pemberi faktor produksi dan pembeli barang-barang hasil penjualan RTP. RTP : Rumah Tangga Produksi sebagai penghasil barang dan jasa dan memberikan balas jasa terhadap faktor produksi yang diberikan oleh RTK.






Circular Flow 3 Sektor masih tetap melibatkan antara RTK dengan Perusahaan (RTP) dengan pemerintah sebagai pemberi subsidi kepada RTK dan RTP dan RTK/RTP wajib membayar pajak kepada pemerintah






Circular Flow 4 Sektor melibatkan RTK, RTP , Pemerintah dan dunia internasional (Masyarakat luar negeri). Dalam hal ini disebut juga sebagai Perekonomian Terbuka karena tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi dalam negeri tetapi juga dengan masyarakat ekonomi luar negeri . Dalam hal ini ketiga pelaku dalam negeri ini berinteraksi dengan masyarakat luar negeri dengan ekspor-impor.



2. Ada, karena dalam hal ini sistem ekonomi suatu negara itu seperti bagan suatu jalur perekonomian . Jika perekonomian antara masyarakat dengan perusahaan dan pemerintahan itu lancar maka kegiatan jual-beli dalam suatu negara itu akan berlangsung secara aman dan nyaman antara memenuhi pemuasan masyarakat dan sebaliknya .

3. RTK : Memberikan faktor produksi kepada perusahaan
              Menerima balas jasa berupa Upah/Gaji (uang)
              Membeli barang dan jasa yang diproduksi oleh Perusahaan
              Membayar Pajak kepada Pemerintah
    RTP : Membeli faktor produksi dari RTK
              Meberikan balas jasa berupa Gaji/Upah,sewa,modal,dll kepada RTK
              Memberikan barang dan jasa yang dibeli oleh RTK
              Membayar pajak kepada Pemerintah
    Pemerintah : Menerima pajak dari RTK dan RTP
                       Memberikan Subsidi dan pelayanan kepada masyarakat (RTK) dan perusahaan ( RTP)
                       Melakukan pembelanjaan negara kepada Perusahaan
                       Pembayaran gaji pegawai negeri
                       Melakukan ekspor-impor ke masyarakat luar negeri
     Masyarakat Luar Negeri : Melakukan Ekspor-Impor terhadap pelaku dalam negeri (RTP,RTK,Perusahaan)

4. The law of diminishing Return adalah penambahan produksi dari sebuah factor produksi yang mulai mengalami penurunan, saat factor produksi tersebut meningkat. Berlawanan terhadap peningkatan yang seharusnya normal diharapkan. Berdasarkan hubungan ini, dalam sebuah sistem produksi dengan input-input tetap dan variabel, ( seperti ukuran pabrik dan jumah tenaga kerja ).Setiap  tambahan unit faktor produksi variabel (yaitu, orang-jam) menghasilkan peningkatan yang semakin mengecil  pada output, yang berarti juga mengurangi produktivitas setiap pekerja. Sebaliknya, memproduksi satu unit output  membutuhkan biaya yang lebih besar (karena jumlah input variabel utama yang digunakan, pengaruhnya sangat kecil).Contoh : lainnya adalah sebuah pabrik yang memiliki  jumlah modal yang tetap, atau peralatan dan mesin, dan penawaran variable tenaga kerja. Saat perusahaan meningkatkan jumlah pekerja, hasil total perusahaan meningkat namun, jumlah peningkatannya selalu menurun. Hal ini disebabkan, setelah titik tertentu, pabrik menjadi terlalu sesak dan pekerja mulai mengantri untuk menggunakan mesin-mesin. Solusi jangka panjang bagi masalah ini adalah meningkatkan modal tetap perusahaan, seperti membeli mesin-mesin baru dan membangun lebih banyak pabrik.

5.       -Ekstensifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah factor produksi. Contoh: menambah mesin, mendirikan pabrik baru, membuka lahan baru, dan lain-lain.
-Intensifikasi, yaitu perluasan produksi yang dengan cara memperbesar kemampuan berproduksi dari faktor produksi yang sudah ada, tanpa menambah jumlah faktor produksi. Contoh: untuk meningkatkan hasil pertanian dilakukan dengan cara memilih bibit yang unggul, memperbaiki pengairan, memberi pupuk dengan teratur, dan lain-lain.
-Diversifikasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah jenis produksi. Contoh: awalnya satu pabrik hanya memproduksi kertas, kemudian pabrik tersebut memproduksi buku gambar, buku tulis, buku berpetak, dan lain-lain.
-Normalisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menambah keragaman darisatu jenis produksi. Contoh: mula-mula suatu pabrik hanya memproduksi kertas HVS 60 gram lalu ditambah dengan memproduksi HVS 70 gram dan 80 gram.
-Spesialisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara mengadakan pembagian kerja. Dengan pembagian kerja, kualitas barang yang dihasilkan bisa meningkat dan umumnya kuantitas (jumlah) barang juga ikut meningkat, ini disebabkan karena setiap pekerjaan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya.
-Mekanisasi, yaitu perluasan produksi dengan cara menggunakan mesin-mesin yang bisa menghemat waktu dan tenaga, sehingga hasil produksi lebih meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
-Memberikan fasilitas dan kemudahan, yaitu perluasan produksi yang dilakukan pemerintah sebagai suatu kebijakan umum, di antaranya dengan cara pemberian kredit bagi usaha kecil dan menengah, deregulasi (penyederhanaan peraturan), debirokratisasi (penyederhanaan mekanisme perizinan), mengadakan kursus-kursus peningkatan keterampilan kerja, dan lain-lain.

6. Kegiatan produksi primer :

adalah kelompok-kelompok yang ditandai ciri-ciri kenal-mengenal dekat antar anggotanya serta mempunyai kerjasama yang erat yang bersifat dekat dalam arti pribadi di dalam kehidupannya. Kelompok ini cara berinteraksi dan berkomunikasinya secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara, jadi dengan adanya hal tersebut menjadi suatu tujuan dari individu menjadi juga tujuan dari kelompok yang menjadikan suatu hubungan timbal balik antara kelompok dengan anggotanya.
Misalnya:keluarga, RT, kawan sepermainan, dan lain-lain.
Kegiatan produksi sekunder :
Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan. Hubungan ini biasanya bersifat obyektif.
Misalnya:partai politik , serikat kerja dan lain-lain.
(Perbedaan antara kelompok primer dan skunder adalah ada pada cara berinteraksi di dalam kelompok).
Kegiatan produksi tersier : biasanya dipenuhi setelah kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder dipenuhi. Contoh kebutuhan tersier adalah kebutuhan akan mobil, alat rumah tangga mewah, dan perhiasan mahal.

7. Nilai suatu barang sangat bergantung pada permintaan dan penawaran barang  pasar.

8. Nilai suatu barang yang ditentukan oleh biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.

9. Penguasa harus membayar nilai tukar untuk mendapatkan nilai pakainya, kelebihan nilai pakai atas nilai tukar atau nilai lebih.

10. Gossen I : Jika manusia memakai suatu jenis barang secara terus-menerus maka pertama akan mendapatkan kenikmatan yang tinggi tetapi lama-kelamaan makin turun sampai mendapat kejenuhan.
Gossen II : Manusia memenuhi kebutuhannya yang beraneka ragam itu dengan tingkatan intensitas yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar